Minggu, 11 Desember 2011

puissii

Bersama mendung ku kirimkan,
pesan rasa cinta nan ketulusan..

Kekasih,
Bila saatnya ku tiada untukmu
... jangan kau tangisi kepergianku..

Dan bila saatnya runtuh ragaku,
Jangalah bersedih diatas pusaranku,.

Dan jika fajar terbit dengan senyumku,.
Jangalah kau cemaskan aku...

Karna cintaku slalu bersamamu,
walaupun nyawaku terhempas ,
Dan juga jiwaku terlepas.
Ingatlah ..atas nama kasih sayang tulus,,
Kau kan slalu memeluk erat bayangku sampai akhir hayatmu..

Menikmati indahnya senja dalam kesendirian..

Tiada lagi terbesit senyum di paras wajahku..

Kini yang ku rasa hanyalah kehampaan..
...
Dan jiwa yang memendam kekecewaan..

Duhai senja yang temaram..

Hanya engkaulah saksi bisu luka yang mendalam..

Seakan hancur lebur hatiku saat ini..

Setelah kau tiada lagi di sisi..

Kadang terlintas tanya dalam hati..

Mengapa ini semua harus terjadi..

Kenapa kau dan aku di pertemukan..

Bila akhirnya yang ku dapati hanyalah perpisahan..

Dan setiap kali pertanyaan itu terlintas di benak ku..

Tak terasa mengalirlah airmataku..

Namun, aku sadar memang inilah kenyataan..

ADA PERTEMUAN,ADA PERPISAHAN.

Jam berdetak lebih cepat ..
tanda hari kian berlalu terbuang sia-sia .
banyak cerita yang tak bisa kuperjelas ..
hanya lewat syair sederhana ini ingin kuungkap sebesit ragu dalam dada ..

... Taukah dirimu, mengapa sering kuterdiam saat bersama?
Taukah dirimu, mengapa terkadang kumemilih tersenyum saat bercakap?
itu semua kulakukan hanya untukmu ..

Meski caraku kian salah .
Maksudku kian keliru ..
Namun ketahuilah semua karna kucinta kamu .
 
 
Telah menjadi mimpi semua janji yang kau ucap sebagai janji hati
Untuk kokohkan bangunan cinta yang kita jalani..

Tak pernah ku merasa ragu
Sebab semua ku rasa indah ketika bersama mu
Tak ada mimpi buruk yang ku lalui hingga membuatku lupa akan derita cinta bila tak lagi bersama...

Mungkin inilah akhir cinta yang membuatku terluka sakitnya membuatku tak berdaya
Cinta yang ku puja kini hilang dalam sekelip mata...

Haruskah ku ucap selamat tinggal bahagia dan menyambut derita dengan air mata..
Dimana canda tawa yang dulu ada mengapa kini berubah sunyi sepi merangkul jiwa..


ku merindumu...,
taukah kamu.....kenangan-kenangan bersama kita dulu selalu menari-nari di benakku.....
andai ku bisa bertemu denganmu.....
walau hanya sekejap saja....tak apalah...
yg terpenting ku bisa melihatmu.....
setiap kali ku ada di tempat diman kita dulu bersama....
tak terasa air mata ini membasahi pipiku.....
ku merindumu.....sangat......sangat merindu